Angst · Romance

CEO’s Ex Wife [Chapter 1]

Story By Erina Suzumiya

Cast:

Ahn Hyerin | Cho Kyuhyun | Lee Donghae | Choi Sekyung (OC)| Cho Joon-ah (OC) | Cho Jae-Kyung (OC) as Mrs. Cho

Genre: Romance, Angst

Rating: PG-17

DON’T BE A SILENT READER ❤

“Ayolah.. angkat teleponnya, oppa..”

Ahn Hyerin masih menempelkan ponsel ditelinganya dengan gelisah, matanya melirik sekelilingnya yang sudah gelap dan mencekam. Gadis itu kembali melirik jam tangannya untuk yang kesekian kalinya, sudah hampir jam dua belas malam tapi suaminya belum juga mengangkat teleponnya. Padahal tadi pagi pria itu sudah berjanji akan menjemputnya dan gadis itu menunggunya didepan kantor.

Gadis itu memutuskan untuk mengambil jaket didalam tasnya untuk menutupi bahunya, kemudian menggosok kedua telapak tangannya dan meniup-niupnya agar tidak kedinginan. Angin malam semakin menusuk kulitnya; penerangan minim disekelilingnya membuatnya merinding dan dia bersumpah dia hanya ingin kabur dari tempat ini sekarang juga.

“Lho? Hyerin?”

Hyerin membeku mendengar suara dibelakangnya.

“Maaf, aku mengagetkanmu, ya?”

Gadis itu menoleh dan menghela nafas lega begitu menemukan seorang pria yang dia kenalㅡ bukan penjahat atau semacamnya. Pria tampan berambut klimis yang berdiri didepannya ini adalah Lee Donghae; rekan kerjanya yang bisa dibilang cukup dekat dengannya. Hanya Donghae yang mau berteman dengan Hyerin ketika semua orang dikantornya membencinya karena iri atas kenaikan jabatannya. Pria itu bahkan sering mengajak Hyerin makan siang bersama dan membantu gadis itu menyelesaikan tugasnya.

“D-Donghae-ssi?”

Lee Donghae tertawa mendengar Hyerin masih memanggilnya dengan sebutan formal. padahal hubungan mereka sudah seperti sahabat.

“Kau belum pulang? sudah tengah malam begini..” raut wajah Donghae menjadi sedikit khawatir.

“Aku sedang menunggu suamiku. dari tadi aku sudah meneleponnya tapi tidak diangkat juga. Ah, duluan saja, Donghae-ssi. aku akan mencoba meneleponnya lagi.”

“Mau kuantar? Disini rawan kejahatan kau tidak tahu? atau mau kuantar ke tempat suamimu?” tawar Donghae.

“A-Ani, tidak usah, Donghae-ssi. sebentar lagi suamiku pasti datang. dia sudah berjanji tadi pagi akan menjemputku.” tolak Hyerin halus.

Donghae menghela nafas, tidak tega dengan gadis itu. “Tapi mau sampai kapan dia tidak mengangkat teleponnya? Ayolah, Hyerin, lebih baik kuantar. Aku tidak mungkin membiarkanmu sendirian, terlebih lagi kau sedang hamil. itu terlalu berbahaya.”

“Memangnya tidak merepotkan Donghae-ssi?” tanya Hyerin segan.

“Tentu saja tidak. Kajja.” Donghae menarik tangan gadis itu dan berjalan kearah parkiran mobil. “Gwhenchana. ayo masuk.”

*

Cho Kyuhyun menutup laptopnya, melepas kacamata yang dipakainya kemudian melirik ke jam dinding. Pria itu bermaksud bangkit dari kursi direkturnya tapi sepasang tangan yang hangat menggenggam kedua bahunya dari belakang dan memijatnya dengan lembut.

“Sajangnim pasti lelah..” suara seorang gadis ditelinganya membuat Cho Kyuhyun merinding.

“Apa yang kau inginkan?” tanya Kyuhyun sinis. Dia tahu betul asistennya yang luar biasa cantik ini, Choi Sekyung; memang sedikit merepotkan. gadis itu sangat terobsesi padanya meskipun dia sudah tahu bahwa Kyuhyun sudah menikah, tapi tampaknya gadis itu sama sekali tidak perduli.

“Hngng? aku hanya ingin memberikan sedikit pijatan untuk Tuan Cho. Kau sudah berkerja sampai tengah malam begini, kau pasti capek.” bisik Sekyung dileher Kyuhyun. Pria itu menepis tangan gadis itu, butuh kekuatan besar untuk tidak tergoda dengan rayuan Sekyung. Gadis ini memang gadis yang sangat diinginkan para pria; tubuhnya yang seksi dan sifatnya yang menarik membuat pria tergila-gila.

“Aku harus pergi. Istriku sudah menunggu.” kata Kyuhyun dingin sebelum bangkit dari kursinya tapi lagi-lagi Choi Sekyung mengurungkan niatnya.

Gadis itu tidak menyerah, tanpa malu merangkak keatas meja Kyuhyun dan menarik kerah kemeja atasannya itu. Sekyung menatap Kyuhyun lekat-lekat, mengagumi setiap lekuk wajah pria itu yang sempurna; tatapannya dalam, tulang hidungnya tinggi dan bibirnya sangatㅡ Oh god, Cho Kyuhyun memang sangat tampan. Kenapa tidak dia saja yang menjadi istrinya?

Kyuhyun meneguk ludahㅡ tak sengaja menatap lekuk tubuh Sekyung yang hanya dibalut minidress semi transparan hingga pakaian dalamnya terjeplak dengan jelas. Damn.

“A-Apa yang kau lakukan?” Cho Kyuhyun memalingkan wajahnya, menahan dorongan dalam dirinya untuk menatap tubuh gadis itu yang sangat menggoda iman. Pria itupun mendorong tubuh Sekyung.

“Maaf. tapi tolong berhenti menggangguku. aku sama sekali tidak tertarik padamu.”

Tanpa menunggu respon dari Sekyung, Kyuhyun berjalan pergi meninggalkan gadis itu yang masih menatapnya dengan ekspresi seolah seseorang baru saja menamparnya. Dengan cara yang sangat halus.

Tidak.. tidak tertarik katanya?

Tapi tiba-tiba Kyuhyun mengingat sesuatuㅡ pria itu pun menghentikan langkahnya dan berbalik, menatap gadis itu sejenak.

“Dan tolong kenakan pakaian yang sopan di kantorku. Ini kantor. bukan club atau hotel. Arraseo?”

Tubuh Sekyung membeku. Tidak, ini benar-benar tidak bisa dipercaya. Apa-apaan itu? Bagaimana bisa Cho Kyuhyun lolos dari perangkapnya? padahal selama ini tidak ada satupun pria yang tahan dengan godaannya.

*

“Kau dimana, Ahn Hyerin?” gumam Kyuhyun getir, perasaannya tidak enak melihat keadaan disekitar kantor istrinya yang begitu sepi dan gelap. Sial. Ini benar-benar sial. Gara-gara kerjaannya yang banyak dia sampai lupa menjemput istrinya. Demi tuhan, istrinya sedang hamil!! dia bersumpah tidak akan memaafkan dirinya sendiri kalau sampai terjadi apa-apa pada gadis itu.

Tapi kemudian mata Kyuhyun menangkap mobil lexus putih yang tak jauh darinya. Pria itu bermaksud bertanya pada siapapun didalam mobil itu tapi yang didapatkannya malah membuat sekujur tubuhnya serasa tersulut api.

Istrinya sedang berciuman dengan seorang pria yang tak dia kenal didalam mobil. Gadis itu tidak bergeming tapi Kyuhyun melihat tangan pria itu berusaha membuka kancing kemeja istrinya dan Kyuhyun tidak bisa lagi menahan sapuan amarahnya.

“A-Apa yang kau lakukan?” kata Kyuhyun dengan suara bergetar.

Hyerin menarik nafas kaget dan mendorong Donghae didepannyaㅡ jantungnya hampir terlepas melihat sosok yang menatapnya dari luar jendela mobil.
“K-Kyuhyun oppaㅡ”

“Keluar kau.” Kyuhyun membuka pintu mobil itu dan menarik kasar tangan istrinya.

“T-Tungguㅡ j-jangan salah paham oppa!!”

“KUBILANG KELUAR!!!!” Kyuhyun menatap gadis itu dengan tajam. Biasanya hanya menatap gadis itu bisa membuat hatinya terasa ringan dan tenangㅡ tapi kali ini wajah gadis itu membuat darahnya mendidih dan monster didalam dirinya bangkit. Hyerin sendiri terkejut dengan kilat kekecewaan di mata Kyuhyun. Dia tidak pernah melihat suaminya seperti itu sebelumnya. Dia jelas benar-benar marah.

“Oppa, dengarkan aku duluㅡ”

“AKU TIDAK INGIN MENDENGAR PENJELASANMU, SEKARANG KAU MASUK, CEPAT!!!” Kyuhyun menarik gadis itu, memaksanya masuk ke mobilnya. Sebelum dia menginjak gas matanya menatap pria tak dikenal yang bersama istrinya barusan dengan tatapan membunuh. dia bisa saja mengambil kunci inggris didalam mobilnya dan memecahkan kepala pria brengsek itu tapi dadanya sudah terlalu sesak untuk marah.

*

“K-Kyuhyun oppa, dengarkan penjelasanku dulu. yang kau lihat itu tidak benar! dia tiba-tiba menciumku!! aku tidakㅡ” Hyerin langsung menahan tangan suaminya ketika mereka sampai dirumah.

Pria itu lantas berbalik dan melirik istrinya dengan sinis. “Tiba-tiba? Maksudmu ini ketidaksengajaan?”

“Dia yang menciumku duluan. Ketika aku sedang menunggumu, dia menawarkanku untuk mengantarku ke kantormu, aku masuk kedalam mobilnya lalu.. dia bilang selama ini dia mempunyai perasaan padaku, dan tiba-tiba dia menciumkuㅡ” jelas Hyerin lirih.

“Lalu kenapa kau tidak melawan dan pasrah saja? Kau menikmatinya? ng?” sergah Kyuhyun.

“AKU TERLALU SHOCK!!! AKU TIDAK MENYANGKA DIA BERBUAT SEPERTI ITU PADAKU!!!”

Hyerin tertunduk, menyembunyikan wajah cantiknya yang kini bersimbah air mata. “Aku hanya mencintaimu, oppa. Aku tidak mungkin melakukannya dengan orang lainㅡ”

Kyuhyun menghela nafas, mencoba menetralkan suasana hatinya yang kacau. Tidak, mungkin ini bukan salah Hyerin. Ini salahnya. Gadis itu menunggunya selama dua jam. Dan dia bahkan sedang hamil. Pria brengsek itu memaksanya untuk pulang bersamanya kemudian melakukan hal tak senonoh pada gadis itu. Tapi kenapa dia menyalahkan gadis itu? padahal seandainya dia menjemput gadis itu dari tadi hal seperti itu tidak akan mungkin terjadi.

Kyuhyun menarik Hyerin kedalam pelukannya, membelai rambut panjangnya dengan lembut. air mata gadis itu membasahi kemejanya tapi dia tak peduli. “Baiklah.. maafkan aku.”

Hyerin terisak dipelukan Kyuhyun. Tidak, dia benar-benar tidak ingin kejadian ini membuat pria itu kecewa dan merusak pernikahan merekaㅡ atau yang lebih parah kehilangan pria itu. Sudah cukup. Dia sudah kehilangan segalanya; masa kecilnya, keluarganya dan mimpi-mimpinya. hanya Cho Kyuhyun satu-satunya harta paling berharga yang dia miliki. Dan dia tidak ingin kehilangan lagi.

“Sssh, sudah jangan menangis lagi sayang..” Kyuhyun menghapus air mata gadis itu dengan ibu jarinya, kemudian menurunkan kepalanya dan membiarkan dahi mereka bersentuhan.

*

“Terima kasih, datang kembali ya, Kyuhyun-ah.” ucap wanita tua penjaga toko itu riang.

“Ne, ahjumma.” Kyuhyun tersenyum sekilas pada penjaga toko itu lalu keluar ruangan sambil membawa pot bunga berukuran sedang dan menaruhnya di bagasi mobil audinya. Ibunya yang sedari tadi menunggu didalam mobilnya mengeluh begitu Kyuhyun masuk kedalam mobil.

“Cepatlah, setelah ini aku harus belanja untuk kebutuhan kita” Nyonya Cho mengambil list dari dalam tasnya dan membacanya. “hmmm, tas baru, parfum chanel, lalu sepatu untuk travelling ke eropa nanti..”

Kyuhyun mengerutkan kening. Ibunya ini memang sedikit berlebihan. “Mwo? tas baru lagi? bukannya kemarin eomma baru beli? lagipula itu apanya yang kebutuhan, eomma?”

“Itu memang kebutuhan Kyuhyun-ah, kau dan ayahmu ini kan orang yang derajatnya tinggi. kita harus menonjolkan imej itu agar dihargai orang lain. Apa kata mereka kalau kita memakai barang murahan?” cecar Nyonya Cho. Kyuhyun yang sedang fokus menyetir hanya bisa menggeleng kepala.

“Oh ya, ngomong-ngomong.. kemarin aku bertemu sekertarismu itu di kafe, ternyata dia adalah anaknya teman ibu, Nyonya Choi. Kau ingat kan?”

“Hmmmm… lupa. Terus?” tanya Kyuhyun tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan didepannya.

“Coba saja kalau istrimu seperti gadis itu.” cibir Nyonya Cho.

Kyuhyun mendengus meremehkan. “Eomma akan menarik kata-kata eomma kalau tahu gadis itu seperti apa.”

“Kau bicara apa, Kyuhyun-ah? sudah jelas-jelas dia gadis baik-baik dan terdidik. memangnya kau tidak pernah memperhatikan dia?” protes ibunya itu.

Kyuhyun tertawa kering. “Aku tahu dia, eomma. Dia sekertarisku.”

“Tapi tetap saja dilihat dari sisi manapun Choi Sekyung lebih baik dari Ahn Hyerin.” cibir ibunya lagi. “Dia berasal dari keluarga yang terhormat dan terdidik, berbeda dengan istrimu yang entah dari mana asal muasalnya.”

“Eomma, tolonglah jangan terus-terusan memojokkan Hyerin seperti itu. Meskipun dia tidak dibesarkan sebagai orang berada tapi setidaknya dia lulusan terbaik dari universitas tokyo. Ahn Hyerin punya lebih banyak kelebihan yang tidak dimiliki gadis itu.” kata Kyuhyun membela istrinya.

Nyonya Cho mendengus sinis. “Tapi tetap sajaㅡ”

“Eomma.” sela Kyuhyun. “Meski eomma tidak suka padanya, aku tetap mencintainya. Dia sekarang sedang mengandung dan sebentar lagi buah hati kami akan lahir ke dunia ini.”

Nyonya Cho mendecak sebal. Rasanya dia belum puas mengungkit-ngungkit masalah itu tapi ini juga kesalahannya. Seharusnya dia tidak pernah menyetujui putranya menikah dengan gadis yang ternyata yatim piatu dan berasal dari keluarga tidak jelas. Dan baru sekarang dia sadar bahwa putranya pantas mendapatkan yang lebih baik dari gadis itu.

*

Cho Kyuhyun hanya bisa mendesah frustasi setelah melihat tumpukkan tugas yang harus dia selesaikan diatas meja. Apa dunia ini tidak bisa membiarkannya istirahat setidaknya untuk hari minggu saja? Seharusnya dia berada dirumah saat ini; menikmati masakan buatan istrinya atau pergi membeli pakaian untuk bayi mereka yang beberapa bulan lagi akan lahir ke dunia ini. Tapi takdir berkata lain. Dia harus tetap di kantor untuk mengurus perusahaannya.

Kyuhyun baru saja kembali berkutat dengan laptopnya ketika seseorang mengetuk pintu ruangannya.

“Masuk.” sahut Kyuhyun tanpa mengalihkan pandangannya dari laptopnya.

“Jwisonghamnida..”

Suara lembut itu membuat Kyuhyun menengadah dan menemukan Choi Sekyung dengan dress berlengan panjang dan tertutup masuk keruangannya.
Kyuhyun mendengus, menyamarkan tawanya. ternyata sekertarisnya ini benar-benar menuruti perintahnya untuk berpakaian sopan setidaknya saat di kantor. Sebenarnya Kyuhyun hanya bercanda kemarin, dia sama sekali tidak peduli apapun yang gadis itu lakukan, apapun yang terjadiㅡ dirinya tidak akan pernah memecat gadis itu. Karena gadis itu adalah ladang uang bagi perusahaannya. Dia menggunakan kecantikan gadis itu untuk membuat kliennya terpikat.

Kyuhyun tertawa kecil. “Ada apa Sekyung-ssi?”

“Ada kiriman untukmu.” lapor Sekyung, memberikan amplop putih berukuran besar pada Kyuhyun.

“Apa ini?” tanya Kyuhyun bingung. Amplop ini terlalu besar untuk ukuran surat.

Sekyung menggeleng. “Aku tidak berhak untuk membukanya.”

Kyuhyun mengerutkan kening tapi toh dia segera membukanya karena penasaran dengan isi amplop itu. Ternyata itu bukanlah surat, melainkan beberapa lembar foto.

Dan foto-foto itu membuat tubuhnya mati rasa dan membekuㅡtangannya bergetar hebat saking terkejutnya tapi dia berusaha untuk tidak menjatuhkan foto- foto itu.

Siapa.. yang mengirimkannya ini?

Di foto- foto itu terdapat beberapa pria hidung belang disebuah klub malam dengan seorang gadis berpakaian minim yang tidak lain adalah.. Ahn Hyerin. Dan sialnya gadis itu terlihat pasrah dan malu-malu ditengah-tengah kerumunan pria hidung belang itu. Ekspresi itu seperti.. kejadian malam itu. Kyuhyun merasakan darahnya mendidih hingga kedua tangannya bergetar tak karuan.

Kemudian foto terakhirlah yang benar-benar menyayat hatinya; Ahn Hyerin sedang berciuman dengan pria hidung belang itu sambil memegang sebotol minuman keras. Cho Kyuhyun meremas kertas itu kuat-kuat hingga remuk dan melemparnya ke lantai dengan emosi. Cukup sudah. Ini sudah diluar batas kesabarannya.

“T-Tuan?” Sekyung menatap atasannya dengan cemas. “A-Apa ada yang salah?”

“T-Tolong tinggalkan aku sebentar.” perintah Kyuhyun dengan suara bergetar. Awalnya pria itu memang menikahi Hyerin karena dia ingin membahagiakan gadis itu yang tidak punya keluarga dan pernah menjadi menjadi korban pemerkosaan. Meskipun begitu Ahn Hyerin tetap semangat menjalani hidupnya dengan berkerja keras di kantor dan menjual bunga. Tapi kenyataannya berbeda seratus delapan puluh derajat.

Ternyata Ahn Hyerin hanyalah seorang pelacur.

*

“Oh, oppa sudah pulang.” Hyerin tersenyum lebar, terlihat sangat senang dengan kepulangan suaminya. Gadis itu spontan melingkarkan tangannya di leher pria itu. “Aku memasak japchae kesukaanmu untuk makan malam.”

Kyuhyun menepis tangan Hyerin. “Jangan sentuh aku.”

Hyerin terkejut. “N-Neh?”

“Hentikan sandiwara ini, Ahn Hyerin. Aku tahu betul jalan pikiran wanita sepertimu, Kau menikahiku hanya karena harta, bukan?” Kyuhyun menatap gadis itu tajam, kilat marah terlihat jelas dimatanyaㅡ membuat Hyerin tersentak.

“..?? A-Aku tidak mengerti apa maksud oppㅡ”

Kyuhyun mengeluarkan sesuatu dari sakunya kemudian menunjukkan sebuah foto didepan wajah Hyerinㅡ membuat gadis itu menarik nafas kaget. Hyerin mendadak tak mampu berkata-kataㅡ tidak, bahkan untuk bernafaspun dia tak mampu. Jantungnya sudah tidak berkerja lagi. Dari mana.. Cho Kyuhyun mendapatkan foto-foto itu?! Tidak. Ini foto masa lalunya yang tidak boleh diketahui siapapun. apalagi suaminya sendiri. siapa yang tega melakukan ini?

“Ternyata dugaanku benar, kau memang seorang pelacur. Kalau sudah begini kau mau alasan apa lagi? tidak sengaja? ng?” tanya Kyuhyun dengan nada tinggi. Gadis itu menangis tapi Kyuhyun sama sekali tidak tersentuh. dia malah muak dengan wajah gadis itu yang seolah-olah tak berdosa.

“Mulai hari ini, aku ingin kita berpisah.”
Kata-kata Kyuhyun tak henti-hentinya mengejutkan Hyerin tapi kali ini membuat seluruh tubuh Hyerin mendadak mati rasaㅡ bersamaan dengan detak jantungnya yang berhenti berkerja. Air matanya mengalir deras tapi gadis itu sama sekali tidak menyadarinya. Yang dia tahu dirinya sudah hancur berantakan.

“A-Apa? tapi akuㅡ”

“Kau apa? Kau sedang mengandung? mengandung anak siapa? ng? dari pria yang mana?” cecar Kyuhyun tanpa ampun. “Kau tahu betapa sulitnya aku menahan godaan wanita lain demi dirimu? selama satu tahun ini aku selalu berusaha untuk tidak melukai perasaanmu tapi ternyata.. selama ini aku memperjuangkan orang yang salah.”

“Sudahlah, Aku tidak mau mendengar ratapanmu lagi. sekarang, keluar dari rumahku.  Aku akan mengajukan surat perceraian besok. Kita bercerai.”

*

Langkah Hyerin akhirnya terhenti setelah berjalan cukup jauh tanpa tahu kemana dia harus pergi. Dadanya sudah terlalu sakit dan beban berat yang ditanggungnya membuat dia tak kuat lagi berjalan. Sekujur tubuhnya basah oleh air hujan dan sialnya tidak membawa apapun dari rumah Kyuhyun.

Tapi tiba-tiba hujannya berhenti dan Hyerin menengadah. Detik itu Hyerin sadar bahwa hujan itu belum berhentiㅡ tetapi seseorang menadahinya dengan payung berwarna kuning muda. Hyerin terbelalak melihat siapa sosok itu.

“Lee Donghaeㅡ”

Pria tampan itu menatap Hyerin dengan wajah serius.

“Hyerin-ah, aku benar-benar minta maaf soal kemarin. aku sama sekali tidak bermaksudㅡ”

PLAK!

“Brengsek!! kau tidak tahu apa yang kau telah lakukan pada rumah tanggaku?!! dan sekarang dengan mudahnya kau meminta maaf, kau pikir dengan meminta maaf rumah tanggaku bisa kembali seperti semula?” bentak Hyerin emosi.

“Hyerin-ah, dengarkan aku.” Donghae mengusap pipinya yang merah akibat tamparan gadis itu. “Maaf, saat itu.. aku benar-benar tidak bisa menahan perasaanku. Aku tahu aku egois, aku terlalu menyukaimu dan belum bisa menerima kenyataan bahwa kau sudah menjadi milik orang lain.”

“Aku tahu aku tidak bisa mengembalikannya seperti semula tapi.. aku akan bertanggung jawab. Apapun akan kulakukan untuk menebus kesalahanku.” tutur Donghae.

Hyerin tidak mampu berkata-kata lagi. dia hanya bisa menunduk dan menangis sejadi-jadinya. Sekarang semuanya sudah hancur. Masa lalunya yang kelam sudah tersebar dan merusak masa depannya. Dia juga tidak tahu harus tinggal dimana. Masa depannya sudah hancur.

Kenapa dia tidak sekalian mati saja?

*


4 years later..

Seorang gadis kecil dengan bando minnie mouse menghabiskan hampir setengah jam dengan berdiri didepan cermin yang berukuran besar; sibuk mengancing baju seragamnya dengan susah payah.

“Sini eomma bantu, sayang.” Ahn Hyerin masuk kekamar gadis mungil itu sambil tertawa kecil.

“Aniyoo.. Joon-a bisa sendiri, Eomma! Joon-a sudah dewasa bisa melakukan semuanya sendiri!” omel gadis yang memanggil dirinya Joon-ah itu.

Hyerin terkekeh. “Yasudah, kalau begitu Joon-ah pergi sendiri ke sekolah eoh?”

Gadis kecil itu terkejut mendengar perkataan ibunya, dan detik kemudian wajahnya seperti ingin menangis. “K-Kalau yang itu tidak bisaㅡ”

“Kalau begitu namanya Joon-ah belum dewasa, dong.” ledek Hyerin sambil mencubit pipi putrinya dengan gemas.

Joon-ah menggembungkan pipinya. “I-Iya deh, Joon-a memang belum dewasa.”

Hyerin tertawa, membetulkan kancing seragam Joon-ah dan kemudian menggendongnya. “Joon-ah mau bento buatan eomma?”

“Tidak, appanya Youngjun berjanji akan membuatkan lunchbox untuk kami.” tolak Joon-ah. “Coba saja appa Joon-a ada disini.. Memangnya appa kemana, eomma? Kenapa appa tidak pulang-pulang?”

Deg. Hyerin tertegun. rasanya sangat menyakitkan setiap kali Joon-ah menanyakan tentang ayahnya. Tapi yang lebih menyakitkan adalah melihat wajah Joon-ah yang selalu mengingatkannya pada ayah gadis ituㅡ meskipun orang lain bilang Joon-ah lebih mirip dengan Hyerin.

“Eomma?” wajah cantik Joon-ah menjadi sedikit bingung.

“Maaf Joon-ah-ya, tapi.. appamu tidak akan kembali.” kata Hyerin dengan suara bergetar. “Tapi meskipun tidak ada appa, eomma bisa kok, menggantikan posisi appa. Lihat? eomma bisa melakukan apa saja seperti appa nya Youngjun.”

“Bagaimana kalau Donghae ahjussi menggantikan appa?” tanya Joon-ah polos.
Pipi Hyerin memerah. “E-Entahlah, Joon-ah..”

“Sebaiknya sekarang kita sarapan.” Hyerin mengecup pipi Joon-a, kemudian membawa putrinya keluar dari kamar bercat pastel yang dipenuhi boneka disney.

“Ramyeon kesukaan Joon-ah sudah jadi. Ayo makan.” sahut wanita paruh baya yang baru saja keluar dari dapur, meletakkan mangkuk berisi ramyeon diatas meja makan beserta segelas susu.

“Neee, halmeoni!” gadis kecil itu lompat dari gendongan Hyerin dan berlari menuju meja makan dengan riang.

Wanita paruh baya itu mengusap rambut Joon-ah yang lembut dengan sayang. “Susunya diminum ya, Joon-a.”

Mungkin sebagian orang mengira bahwa wanita ini adalah nenek dari Joon-a atau ibu Hyerin tapi tentu saja itu tidak benar. Wanita ini adalah Lee Sung-ah, ibu dari Donghae. Setelah Kyuhyun mengusir Hyerin dari rumahnya, dia tidak punya tempat tinggal dan Donghae membawanya kerumah ibunya.

Hyerin sebenarnya sangat benci merepotkan orang lain, setidaknya untuk kedua kalinya dihidupnya. tapi untuk sementara ini, dia tidak punya pilihan lain.

“Halmeoni, dimana Donghae ahjussi?” tanya Joon-a dengan mulut penuh ramyeon.

“Ahjussi sudah berangkat kerja.” jawab Nyonya Lee.

“Yah.. padahal Joon-a ingin berangkat ditemani ahjussi.” ujar Joon-a kecewa.

Hyerin mengelap kuah ramyeon yang menempel disisi bibir Joon-ah dengan tisu. “Tidak apa-apa, Joon-ah-ya.. kan ada eomma.”

*

Hyerin menghentikan mobil lexus milik Donghae didepan sebuah sekolah yang cukup besar. Gadis itu kemudian turun dari mobilnya, bermaksud membukakan pintu untuk putrinya.

“Cah, belajar yang rajin ya, anak eomma yang cantik.” Hyerin berlutut dan mencium kening putrinya.

“Annyeong, eomma!” Joon-a melambaikan tangan pada ibunya, kemudian berlari menghampiri teman-teman sepantarannya yang sudah menunggunya didepan koridor.

Hyerin tersenyum melihatnya dari kejauhan dan membalas lambaian tangannya. “Annyeong, Joon-ah!”

Yah, setidaknya inilah yang Hyerin lakukan selama empat tahun terakhir ini. Setiap pagi gadis itu tidak bisa langsung berangkat ke kantor; dia harus memasak untuk sarapan, mengurus keperluan putrinya, lalu mengantarnya ke sekolah. Well, kalau bukan dia siapa lagi yang bisa melakukannya?

Mungkin ayahnya yang akan melakukannya.

Deg. Hyerin mengabaikan suara dikepalanya dan menggeleng cepat. Hentikan Ahn Hyerin, kau sudah berjanji pada dirimu sendiri untuk berhenti memikirkan yang tidak-tidak. Jangan biarkan masa lalu yang kelam itu membuatmu menjadi lemah lagi.

Gadis itu menghela nafas dalam-dalam, berusaha menetralkan suasana hatinya. Dan setelah moodnya membaik dia kemudian menginjak gas ke kantornya yang tidak begitu jauh dari sekolah putrinya.

Dan sampai disana mood Hyerin langsung kembali buruk begitu melihat kerjaan yang menumpuk di meja kerjanya. Belum lagi melihat kelakuan karyawan lain yang bisa-bisanya malah bermain handphone disaat genting. Good. Sekarang apa lagi?

“Hyerin-ssi, kau dipanggil sajangnim.”

Hyerin mengerang frustasi. Dengan sedikit kesal dia pergi ke ruang direktur dan menemui seorang pria berkepala pelontos yang duduk di kursi goyangnya.

“Jwisonghamnida. Apakah sajangnim memanggilku?” tanya Hyerin sopan seraya memasang senyum palsunya.

“Aku punya sedikit perkerjaan untukmu, Hyerin-ssi.” atasannya itu melempar berkas-berkas yang cukup tebal ke Hyerin. Gadis itu lantas menangkapnya namun tubuhnya hampir terhuyung karena keberatan.

“Setelah makan siang nanti berikan dokumen ini ke direktur Privacy Corporation.” suruh pria itu.

“Arraseoyo, sajangnim.” Hyerin mengangguk pasrah. Oh tuhan, dia disini ingin berkerja menjadi desainer, kenapa dia malah dijadikan kurir?

*

Apakah gedung itu masih jauh? Sudah hampir setengah jam gadis itu berjalan menuju gedung Privacy Corporation sambil membawa dokumen-dokumen sebanyak ini. Gadis itu sengaja berjalan kaki untuk menghemat bensin. Dia harus sering-sering berhemat mengingat dia hanya karyawan yang gajinya tidak seberapa, selama ini dia bergantung pada mantan suaminya.

Beberapa langkah berikutnya gadis itu hampir kehabisan tenaga tapi dia juga melihat gedung pencakar langit yang bertuliskan Privacy Corporation. Hyerin pun memasuki gedung itu dengan nafas tersengalㅡ rambutnya acak-acakan dan jalannya menjadi tertatih-tatih karena sepatu high heelsnya yang hampir patah tapi dia tidak peduli. Yang penting sekarang dia harus cepat-cepat menyelesiakan tugasnya agar bisa istirahat.

“Jogiyo, saya perwakilan dari Pandora Enterprise ingin menemui direktur untuk memberikan dokumen ini.” Hyerin memberikan sebuah surat dari bossnya pada resepsionis disana dan menunjukkan dokumennya.

“Ruang direktur ada di lantai 31. Silahkan.” kata resepsionis itu ramah.

“Terima kasih..” ucap Hyerin sambil tersenyum. Gadis itu kemudian menaikki lift dan berhenti di lantai 31.

Sampai disana, Hyerin berjalan menyusuri koridor luas itu sambil menoleh sekelilingnyaㅡ mencari ruangan yang dimaksud ruang direktur itu. Detik kemudian matanya menangkap ruangan dipojok dekat jendela. Syukurlah, Gadis itu akhirnya menemukan ruangan yang dicari-carinya. Hyerin merapikan sedikit rambut dan bajunya yang berantakanㅡ sebelum kemudian mengetuk pintu ruang direktur dan masuk kedalam sana.

“Jwisonghamnida..” ucap Hyerin ketika memasuki ruangan itu sambil menunduk. Gadis itu bermaksud menghadap sang direktur tapi.. apa yang dilihatnya membuat tubuhnya membeku.

Seorang pria tampan dengan jas biru gelap dan kemeja putih serta dasi hitam duduk dikursi direktur. tampak sangat mapan dan berwibawa. rambut coklat gelap khasnya sedikit berantakan; tapi disisi lain itulah yang membuatnya terlihat semakin tampan.

Dan detik itu Hyerin bersumpah jantungnya nyaris melompat dari dadanya begitu menyadari bahwa pria itu adalah.. Cho Kyuhyun.

Dan pria itu juga tak kalah terkejut melihat dirinya.

“MA-MAAF, AKU SALAH RUANGAN!!”

Hyerin spontan berbalik dan berlari sekuat tenaga keluar ruangan saking kagetnya. Tidak.. dia pasti salah kan? dia pasti salah gedung!! Tidak mungkin pria itu ada disini!! Gadis itu buru-buru turun ke lantai dasar dan kembali bertanya ke meja resepsionis tapi gadis resepsionis malah memberi jawaban yang sama.

“Ya, itu benar. Itu ruangan Direktur Cho. Direktur utama Privacy Corporation.”

Hyerin menatap resepsionis itu dengan mata melebarㅡ Jadi.. Kyuhyun adalah CEO perusahaan Privacy ini? Tapi kenapa dia membuat perusahaan baru? terlebih lagi.. perusahaan ini kelihatannya tiga kali lipat lebih besar dari yang sebelumnya. Ini benar-benar tidak bisa dipercaya.

*

Setengah jam berlalu dan Cho Kyuhyun belum juga keluar dari ruangan itu. Ahn Hyerin menghela nafas, Apa yang dia lakukan? sedari tadi dia berdiri seperti orang bodoh didepan pintu ruangan direktur sambil memeluk berkas-berkas sebanyak itu seperti murid yang sedang dihukum gurunya. Jangan konyol, Ahn Hyerin. Kau mau berdiri disitu sampai besok pagi?

Setelah berperang dengan kata hatinya sendiri akhirnya Hyerin memutuskan untuk menghela nafas dalam-dalam, lalu masuk kedalam ruangan itu tanpa melihat wajah pria itu sedikitpun.

“J-Jwisonghamnidaㅡ”

Kali ini Kyuhyun hanya menatap gadis itu dengan dingin. “Ada yang bisa kubantu?”

Deg. Hyerin terkesiap mendengar suara berat nan merdu itu. Suara yang dia pikir tidak akan pernah dia dengar lagi seumur hidupnya.

“I-Ituㅡ aku disuruh memberi dokumen ini oleh atasankuㅡ” lalu dia harus memanggilnya apa? “K-Kyuhyun-ssiㅡ M-Maaf maksudku, Tuan Choㅡ”

Hyerin merasakan jantungnya kembali berdebar tak karuan ketika Kyuhyun bangkit dari kursinya dan berjalan pelan menghampirinya dengan tatapan terpancang pada wajahnya. Dan ketika pria itu menyentuh tangannya tubuh Hyerin seketika terasa beku; ingatannya tentang yang pernah terjadi diantara mereka tiba-tiba berputar seperti kaset rusak dan disisi lain membuat dadanya sesak. Tenangkan dirimu, Ahn Hyerin. dia hanya ingin mengambil berkas dari tanganmu.

Hyerin diam-diam melirik Kyuhyun dari ekor matanyaㅡ masih tidak berani melihat pria itu; dia sedang membaca salah satu berkas yang diberinya dengan serius.

“Oke.” pria itu berbalik dan kembali duduk di kursi direkturnya dengan santai.

“Sudah kan? Jika sudah selesai, pintu keluar ada disebelah utara.” ujar Kyuhyun dingin, menatap gadis didepannya yang sedari tadi diam-diam memandanginya.

“N-Ne.. Jwisonghamnida..” Hyerin tertegun mendengar suruhan Kyuhyun tapi toh dia segera berbalik dan berjalan menuju pintu keluar.

Detik kemudian Hyerin keluar dari ruangan itu dan menghela nafas. Tidak ada yang terjadi. Dia sempat berpikir pria itu akan bertanya sesuatu padanya atau setidaknya menunjukan ekspresi terkejut dengan kehadirannya. Tapi ternyata reaksinya jauh dari ekspektasinya.

Cho Kyuhyun benar-benar sudah berubah.

Tentu saja bodoh, apa yang kau harapkan? apa kau berharap dia masih bisa berbicara normal padamu setelah kejadian beberapa tahun yang lalu?

Jangan konyol, Ahn Hyerin. Kenapa kau masih berharap seperti itu? Dia sudah menyakitimu. Dia mentelantarkanmu dan putrimu seperti ini. Membiarkan kalian menderita.

Sekarang yang harus kau lakukan adalah melupakannya. Melupakan semua tentangnya. Anggap saja hari ini tidak pernah terjadi. Anggap saja kau tidak pernah bertemu dengannya.

*

“Ahyoung, suka?” tanya Kyuhyun pada seorang gadis kecil berambut pendek yang baru saja dia belikan boneka kuda poni.

“Nde, appa. Gomawoyo appa.” gadis kecil yang dipanggil Ahyoung itu mencium pipi ayahnya, lalu menggendong boneka barunya itu dan membawanya kekamar.

“Aku senang melihatmu bahagia seperti ini, Kyuhyun-ah.” Nyonya Cho tersenyum dibelakang mereka.

“Aku tidak tahu apa jadinya kalau sampai sekarang kau masih bersama Ahn Hyerin.”

Kyuhyun tertegun mendengar nama gadis itu dan spontan teringat kejadian kemarin. Sejujurnya pertemuan kemarin siang dengan mantan istrinya itu sempat membuat Kyuhyun cukup terkejut. Dia sama sekali tidak menyangka reaksinya akan biasa saja ketika bertemu gadis itu. Tadinya Kyuhyun mengira dirinya akan membenci gadis itu seumur hidupnya tapi ternyata rasa dendam dan kecewa itu sudah hilang. Malah dia sedikit khawatir pada gadis itu.

Gadis itu memang masih cantik dan muda seperti yang empat tahun lalu dia temui tapi kini gadis itu terlihat lebih lusuh dan tidak terawat. Apa.. dia belum menemukan penggantinya? Kalau dipikir-dipikir, perbuatannya pada gadis itu bisa dibilang cukup sadis.

“Untung saja kau menikah dengan Sekyung. kalau tidak.. anakmu kasihan nanti, ibunya seorang pelacur.” tambah Nyonya Cho.

“Eomma. Jangan berkata seperti itu. Bagaimana kalau Ahyoung dengar? tidak baik kalau dia mendengar ucapan-ucapan seperti itu.” sela Kyuhyun.

“Tapi memang benar kan?” kata Nyonya Cho yang membuat Kyuhyun terbungkam. Wanita itu meninggalkan Kyuhyun sendirian dan kembali ke kamarnya. Tapi detik kemudian seorang wanita cantik dengan gaun tidur menghampiri Kyuhyun.

“Sayang, kau belum berangkat?” kata wanita itu.

Kyuhyun tersenyum simpul. “Aku baru saja mau berangkat, Sekyung-ah.”

Well, Cukup mengejutkan Choi Sekyung akhirnya bisa meluluhkan hati Kyuhyun dan menikah dengan pria ituㅡ meskipun dengan sedikit bantuan dari ibunya. Sejak menikah dan mempunyai perusahaan baru, mereka juga sudah tidak satu kantor. Istrinya itu lebih memilih menekuni usaha toko perhiasannya.

“Jangan pulang terlalu malam, oke? aku takut tidur sendirian..” kata Sekyung manja, melingkarkan tangannya dipinggang suaminya dan mencium bibirnya.

Kyuhyun membalas ciuman istrinya dan kemudian melepasnya lagi. “Mmmh, neh. aku pergi dulu ya sayang? Aku mencintaimu.”

Sekyung tertawa centil. “Aku juga mencintaimu, sayang. Yasudah sana, pamit dulu sama Ahyoung.” bisik Sekyung sambil membenarkan dasi suaminya.

Kyuhyun tersenyum sekilas pada istrinya yang cantik, lalu menghampiri putrinya di kamar. Kyuhyun memeluk Ahyoung dan mencium pipinya. “Cah, Appa berangkat kerja dulu ne? Annyeong!”

“Annyeong appa!” kata gadis itu seraya melambaikan tangan pada ayahnya.

*

“DONGHAE OPPA!!” pekik Hyerin histeris, berlari menghampiri Lee Donghae di parkiran sekolah dengan nafas tersengalㅡ tidak, dia bahkan lupa cara bernafas sejak beberapa menit yang lalu.

“Aku tidak menemukan Joon-a dimana-mana, di dalam kelas juga tidak ada!!” ujar Hyerin panik.

Donghae terkesiap. “N-Neh? Apa mungkin dia sedang jajan diluar? atau pergi kerumah temannya?”

“Aniyoo, tidak mungkin Joon-ah pergi begitu saja tanpa bilang-bilang. Dia tidak pernah tidak izin padaku” Hyerin menggigit bibir bawahnya panik. “Ya tuhan, Bagaimana iniㅡ”

“Ayo kita cari bersama.” kata Donghae. Hyerin mengangguk.

*

“Permisi, apakah ahjumma melihat anak perempuan? matanya besar, memakai bando kuping minnie mouseㅡ” tanya Donghae pada wanita paruh baya yang lewat di koridor sekolah.

Wanita paruh baya itu menggeleng. “Tidak.”

“Oh.. terima kasih, ahjumma.”

Donghae kemudian menghampiri seorang wanita muda berpakaian formal, sepertinya salah satu guru disekolah Joon-ah.

“Ah, permisi, apakah anda melihat anak perempuan yang memakai bando kuping minnie mouse? matanya besar, tasnya warna merah ada gantungan bebeknyaㅡ”

“Oh.. bando minnie mouse ya, sepertinya barusan aku lihat. dia bersama seorang pria, tadi kulihat di taman tapi sekarang tidak tahu apa dia sudah keluar dari sini atau belum..” jawab wanita itu.

“N-NEEEH? BERSAMA SEORANG PRIA?” pekik Hyerin syok.

“Iya. Kalau tidak salah tingginya sekitar 180 centimeter, memakai jas abu-abu.. sepertinya orang kantoran..”

“Ya tuhan.. Joon-a-yah..” Hyerin mengusap dadanya yang berdebar-debar, matanya berkaca-kaca karena panik. Bagaimana kalau pria itu berniat jahat? Joon-ah masih tidak mengerti apa-apa.. “Baiklah, terima kasih.”

“Aku cari didepan sekolah, kau cari di taman, oke?” kata Donghae.

“Iya..” jawab Hyerin lemah. Gadis itu segera berlari kearah taman dan benar saja, dia menemukan Joon-ah bersama seorang pria yang menghadap belakang.

“Omoo, stroberi kacang! Gomawoyo ahjussi~” Joon-ah terlihat sedang menerima es-krim dari pria tak dikenal itu dengan polosnya.

“JOON-AH-YA!!!!” panggil Hyerin lantang sambil berlari kencang kearah mereka.

Joon-ah menatap Hyerin dari kejauhan dengan bingung. “Eomma..”

Tapi pria tak dikenal itu berbalik dan detik itu hati Hyerin berhenti berkerja.

Tidak. gadis itu sama sekali tidak menyangka mereka akan bertemu lagi. Tidak, seharusnya mereka tidak pernah bertemu lagi.

Padahal baru saja kemarin Hyerin berusaha melupakan semuanya; menghapus sosok pria itu didalam sejarah hidupnya. Tapi kenapa mereka dipertemukan kembali? Dan kenapa juga jantungnya masih berdegup kencang ketika melihat pria itu meskipun hatinya terluka? Kenapa, Ya tuhan?

“K-Kyuhyun-ssiㅡ” gumam Hyerin getir.

“Eomma dan ahjussi saling kenal?” tanya Joon-ah bingungㅡ membuat hati Hyerin mencelos.

Kyuhyun tertegun. Eomma katanya? Jadi gadis ini anaknya? pantas saja wajahnya sedikit familiar. Lalu dimana ayahnya? atau.. ini anak waktu dia hamil dulu? “Kamiㅡ”

“Kami teman lama, Joon-ah-yah.” sela Hyerin.

“Eomma, tadi es krim Joon-a jatuh dan ahjussi ini membelikan yang baru untuk Joon-a.” kata Joon-ah sembari menjilat eskrimnya.

“Kalau begitu.. Terima kasih, Kyuhyun-ssi.” ucap Hyerin seraya membungkuk pelan, kemudian menggandeng tangan putrinya. “Ayo pulang, Joon-a.”

“A-Aniyoo..” Joon-ah berusaha melepas gandengan tangan ibunya. “Joon-a masih mau disini, eommaa..”

Hyerin diam-diam melirik Kyuhyun yang menatap mereka dengan datar. “T-Tapiㅡ”

“Joon-a baru saja mau makan es-krim..” kata Joon-ah sedih.

“Y-Yasudah, sebentar saja, neh?” Hyerin menyerah, dia pun mengangkat gadis kecil itu dan duduk dibangku taman. “Sini eomma pangku.”

Joon-ah tertawa senang dan beralih menatap Kyuhyun. “Ahjussi, ayo duduk.”

Hyerin terkesiap, matanya melebar menatap putrinya.

“Tidak bisa. Aku harus pulang lalu kembali ke kantor lagi.” tolak Kyuhyun.

Gadis kecil itu kontan merengut dan memasang wajah seperti ingin menangis. Kyuhyun menghela nafas.

“Baiklah..” kata Kyuhyun pasrah.

Kyuhyun duduk didekat Hyerin dan gadis itu tertegun. Aroma maskulin pria itu mengusiknyaㅡ membuat dadanya terasa sesak. Tiba-tiba dia teringat wangi parfum maskulin ini. Selama empat tahun terakhir ini, aroma itu sering menghantuinya ketika ia sedang tidur dan membuatnya terbangun di malam hari. Tapi sekarang aroma itu terasa sangat nyata dan membuat hatinya semakin tak karu-karuan.

Tapi yang lebih mengusiknya adalah fakta bahwa Joon-ah sedang bersama ibu dan ayahnya. Ayah yang dicarinya selama ini. seandainya Hyerin dan Kyuhyun belum bercerai mungkin mereka masih menjadi keluarga yang utuh.

Tapi gadis kecil itu sama sekali tidak menyadarinya.

Lalu.. apakah Kyuhyun tahu kalau Joon-ah adalah putrinya?

Hyerin merasakan pertahanannya runtuh, tiba-tiba pandangannya mengabur. Tuhan, kenapa dia begitu lemah?

“Bagaimana kabarmu?” suara Kyuhyun membuat Hyerin tertegun.

“B-Baikㅡ Dan kau?”

“Aku juga..”

“Syukurlah..” Hyerin hanya menjawab singkat. Dia tidak berani bertanya apapun pada Kyuhyun. dia takut tidak sengaja membahas sesuatu yang berhubungan dengan pernikahan mereka dan merusak suasana. Sejujurnya dia bingung harus bersikap bagaimana pada mantan suaminya ini.

“Ngomong-ngomong, hari ini kau tidak kerja?” Kyuhyun sedikit bingung melihat gadis itu hanya memakai sweater merah muda yang kebesaran dan celana pendek hitam.

Hyerin mengelus rambut Joon-ah. “A-Aku sudah berhenti.”

“Kenapa?”

“Perusahaanku memang sudah mau bangkrut. Tapi.. tidak apa-apa, toh aku juga sedang tidak ingin kerja di tempat yang membuatku tertekan.” tuturnya seraya menyelipkan rambut Joon-ah yang keluar jalur ke belakang telinganya.

Kyuhyun tertegun. lalu bagaimana gadis ini hidup? dari penampilannya sama sekali tidak terlihat seperti dibuat-buat. dia sepertinya memang sedang kesusahan. Apa jangan-jangan dia sampai tidak punya rumah setelah berpisah dari dirinya?

Kyuhyun masih ingat selama gadis itu menjadi istrinya dulu, dia lah yang membayar semua kebutuhan gadis itu meskipun gadis itu juga mempunyai gaji sendiri. Tapi sekarang gadis ini sudah berhenti berkerja dan punya seorang anak yang bahkan dia sekolahkan.. bagaimana gadis ini bisa melanjutkan hidupnya?

“Kau bisa berkerja ditempatku. Kalau kau mau.” kata Kyuhyun serius. Meskipun gadis ini pernah melukainya, tapi Kyuhyun merasa sangat brengsek jika tidak bertanggung jawab atas perbuatan kejamnya pada gadis ini; mengusirnya ketika hamil delapan bulan dan menelantarkannya begitu saja.

“N-Neh?” Hyerin menatap Kyuhyun dengan mata melebar.

“Aku serius. jika kau mau, ini, pegang kartu namaku. Kebetulan aku sedang mencari desainer interior untuk perusahaanku.” Kyuhyun mengeluarkan kartu nama dari dalam sakunya dan memberikannya pada gadis itu.

“Terima kasih. aku akan memikirkannya nanti.” ucap gadis itu seraya menatap kartu nama yang ia terima, tak sadar senyum lembut menghiasi wajah cantiknya. Tolong jangan benci gadis itu karena dia juga tidak mau dilahirkan lemah dan mudah luluh seperti ini. Lebih tepatnya, bodoh.

“Sayang?”

Suara lembut itu membuat mereka menoleh ke asal suara dan menemukan gadis cantik sepantaran Hyerin yang menatap mereka dengan nanarㅡ raut wajah gadis itu jelas-jelas menunjukkan bahwa dia cemburu dan marah.

“Sekyung-ah..” gumam Kyuhyun.

Ekspresi marah di wajah Sekyung seketika berubah menjadi kaget ketika melihat gadis disamping Kyuhyun. Sekyung pun berbalik dan berjalan pelan meninggalkan mereka.

“A-Ahyoung sudah menunggu dimobil, cepatlahㅡ” kata gadis itu membelakangi Kyuhyun. Entah apa yang membuat gadis itu takut melihat Hyerin.

“Iya, istriku sayang..” Kyuhyun bangkit dari kursinya, menatap Hyerin dan Joon-ah sekilas sebelum berjalan meninggalkan mereka.

Hyerin terperangah. Jadi.. gadis cantik ini istrinya? Ternyata benar, Cho Kyuhyun memang sudah mempunyai keluarga. Tapi.. Sekyung.. rasanya dia pernah mendengar nama itu, sangat tidak asing. Tapi dimana..?

Hyerin penasaran dan berbalik memperhatikan gadis itu dari belakang. Rambut panjang bergelombang itu.. lekuk tubuh yang sempurna.. cara jalannya yang gemulai dan menggodaㅡ Gadis ini.. mereka pernah bertemu sebelumnya. Tidak, tidak hanya bertemu. Astaga, mereka saling mengenal!!

Sekyung.. Choi Sekyung?

*

“Satu botol sampanye.” kata Lee Donghae pada sang bartender. Donghae duduk dikursi tinggi, menatap beberapa botol berisi alkohol yang disusun rapi di lemari besar didepannya. penerangan remang-remang dan alunan musik jazz yang menggema di ruangan itu membuatnya sedikit mengantuk. Tapi kemudian dia bergidik ketika ponsel didalam sakunya berdering dan lantas dia mengangkatnya.

“Yeoboseyo, Donghae oppa? Kau dimana eoh? Joon-ah tidak mau tidur sebelum kau pulang.”

Suara diujung sana membuat Donghae tertawa kecil. Gadis itu mengomel padanya seperti dia suaminya saja.

“Aku ada urusan penting, Hyerin-ah. Sebentar lagi aku pulang.” jawab Lee Donghae sambil sesekali meneguk alkoholnya.

“Yaa, oppa, jangan pulang dengan keadaan mabuk! tidak baik kalau Joon-ah sampai lihat!”

Donghae tersedak dan batuk-batuk, gadis ini benar-benar menakutkan. Dia punya indra keenam ya?! “Neh? maaf tidak kedengaran. Aku akan meneleponmu lagi nanti, ne? Annyeong.”

“Lee Donghae.”

Mendengar seseorang memanggil namanya, pria itu menoleh kebelakang dan tertegun menemukan seorang gadis yang luar biasa  cantik; tubuhnya yang ramping dibalut dress red wine yang hanya menutupi setengah pahanya; rambut panjang bergelombangnya digerai sampai ke dada; wajahnya sempurna seperti dewi kecantikan dan kulitnya putih mulus tanpa cela. Siapapun pria yang melihatnya pasti tergila-gila padanya. Dan Lee Donghae sangat menyayangkan betapa gadis ini tidak menghargai dirinya sendiri.

Donghae tersenyum miring. “Lama tidak bertemu denganmu, Choi Sekyung.”

“Ada apa kau memanggilku malam-malam begini?” tanya Donghae ketika gadis itu duduk disampingnya dan memesan segelas cocktail. “Kau sedang ‘ingin’?”

Sekyung mendengus meremehkan. “Cih, meskipun aku sedang ‘ingin’ aku tidak sudi melakukannya denganmu.”

“Aku butuh bantuanmu.” kata Sekyung sembari meneguk cocktailnya yang baru saja diberikan gadis bartender.

“Kita perlu berkerja sama lagi, Lee Donghae.”

-To Be Continued-

Annyeong~ jangan lupa RCL ya yang mau lanjut, klo menurut kalian kurang seru aku ga lanjutin ^^v

Happy reading~

195 thoughts on “CEO’s Ex Wife [Chapter 1]

  1. hai, q reader baru..
    izin baca cerita2 disini ya..
    sedikit komentar dariq..
    sebenernya ide ceritanya sudah bagus cuma ada beberapa bagian cerita yang membingungkan..
    mungkin tata bahasanya sedikit diubah dan alur ceritanya diperjelas sehingga pembaca bisa lebih paham..
    maaf ya bila komentarq kurang berkenan..

  2. What? Jgn bilng semua yg trjdi pd kyuhyun hyerin krna donghae jga… sedih tpi bapernya ngena… next.
    keep writing. Gbu

  3. Pertemuan yg tdk terduga…………
    Koq kyuhyun jga pny ank dgn hyerin. Padahal hyerin jga menggurus anak ny dgn kyuhyun , ap hyerin melahirkan ank kembar….,..

  4. Pertemuan yg tdk terduga…………
    Koq kyuhyun jga pny ank dgn hyerin. Padahal hyerin jga menggurus anak ny dgn kyuhyun , ap hyerin melahirkan ank kembar….,..

  5. Brengsek banget sekyung!!! Kasian sama hyerin hidup susah sama anak nya
    Kyuhyun juga gegabah banget ambil keputusan.. jadi kesel banget-_-

  6. annyeong thor aku ijin baca ya
    jalan ceritanya bagus bikin nyesek plus nangis, kasian sama hyerin. itu kyuhyun nyadar ga ya kalo joon itu anaknya?
    benerkan aku udh curiga sama sekyung donghae dari awal, kalo mereka pasti udh kerja sama buat ngehancurin hubungan kyuhyun hyerin. jadi sebel.

  7. Apaaa.. Jengbjeng. Jd donghae oppa yang menghancurkan rumahbtangga kyu dan hyerin? Kasihan hyerin kalo begini dia ditipu shabatnya sendiri

  8. Emg jahat sekyung dr awal. Semoga aja kyu bakalan cpt tau sifat aslinya yg gak sesuai degn parasnya itu.

  9. Annyeong kak..
    Izin baca ya kak
    Ff ini liat summary nya aja udah penasaran pas baca chap 1 nya
    Ya ammpunn disini sifat kyuhyun bikin sebel banget gak mau dengerin hyerin ngasih penjelasan . Ibunya kyuhyun juga gak suka ternyata sama hyerin , kasian hyerin dicerai lagi hamil besar . trus akhir chapternya sekyung kenal donghae dan mau minta bantuan “lagi” . Apa jangan jangan donghae sama sekyung kerja sama biar kyuhyun pisah sama hyerin ?? Kayaknya bener deh iya (sok tau gini hehehe)
    Walaupun bacanya marathon tapi seru abis kak , gak sabar baca chap selanjutnya ..
    Untuk kakak keep writing Fighting….

  10. Hallo eonni q readers baru salam…, kasian hyerin dan anaknya sampai menderita kyak gitu andaikan kyuhyun tau klw hyerin cuma di jebak

  11. hai admin aku readers baru, izin baca ya…

    waahh ternyata donghae sama sekyung yang bikin rencana.. seru min

  12. Good story 😍 baru nemu gudang ff kyuhyun lagi 😆. Alur ceritanya agak cepet yak? Tapi ngak masalah, seru sih. Jalan ceritanya dapet banget, kata-katanya ringan tapi ngak bikin ngantuk wkwk. Keren deh, semangat terus buat authornya yak 😆 ini serius loh wkwk

  13. Ya ampunn kyu smpek tsga ngusir istrinya yg lagi hamil, san nikah sama sekertarisnya yang nyebelin semoga aja kena karma nya biar tau rasa

  14. Ya ampunn kyu tega ngusir istrinya yg lagi hamil, trs udh gitu nikah sama sekertarisnya yang genit semoga aja kena karma nya biar tau rasa

  15. Ya ampun …. Dasar Kyuhyun berengsek …. Tega tega nya mengusir istrinya yang hamil tua …. Donghae jahat banget sih musik hyerin dari belakang 😭

  16. Waaaaaaa
    Semoga he salah, Donghae oppa ga jahat kan?
    Si medusa kok takut berhadapan sama Hyerin 🤔
    Hyerin-a semoga endingmu bahagia

  17. sekian lama ga nemu ff yg feelnya dapet banget , akhirnya ketemuuu jugaa… mantappp , izin baca yaaa .

  18. Gw mikirnya apa yg terjadi sama hyerin & kyuhyun emg rencana si sekyung & donghae🤔🤔duuuuuh serem😓
    Kesian hyerin & anaknya harus nanggung derita 😭😭

  19. Annyeong kak..
    Izin baca ya kak
    Ff ini liat summary nya aja udah penasaran pas baca chap 1 nya
    Ya ammpunn disini sifat kyuhyun bikin sebel banget gak mau dengerin hyerin ngasih penjelasan . Ibunya kyuhyun juga gak suka ternyata sama hyerin , kasian hyerin dicerai lagi hamil besar . trus akhir chapternya sekyung kenal donghae dan mau minta bantuan “lagi” . Apa jangan jangan donghae sama sekyung kerja sama biar kyuhyun pisah sama hyerin ?? Kayaknya bener deh iya (sok tau gini hehehe)
    Walaupun bacanya marathon tapi seru abis kak , gak sabar baca chap selanjutnya ..
    Untuk kakak keep writing Fighting….

  20. Haloo aku reader baruu, ceritanya seru dan plot twist hahah, gak nyangka donghae selama ini jahat dan kenal sekyung

Leave a reply to Nunqxii cullan Cancel reply